Pengertian Anak Indigo Menurut Islam
Pandangan Islam Terhadap Anak Indigo Menurut Ustadz Faizar
Rabu, 27 Juli 2022 - 15:23 WIB
VIVA Lifestyle – Belakangan ini banyak sekali yang menghubungan beberapa kejadian dengan kemampuan indigo menerawang hal gaib atau bahkan meramal peristiwa yang akan datang. Mulai dari musibah yang terjadi kepada figur publik, sampai peristiwa bencana yang terjadi belakangan ini. Sampai akhirnya banyak orang yang penasaran tentang indigo menurut Islam.
Ustadz Muhammad Faizar saat hadir dalam podcast Cerita Untungs menjelaskan apa yang dimaksud dengan indigo. Menurut dia, kata indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti warna nila, biru gelap, atau ungu. Warna tersebut sebetulnya adalah warna cakra yang menurut kepercayaan orang indigo di tubuh manusia ada tujuh cakra.
“Paling bawah warnanya merah letaknya ada di antara, maaf, kemaluan dan lubang dubur. Kemudian yang ada di bawah pusar itu oren warnanya jingga. Kemudian diatasnya lagi kuning. Kemudian di dada itu warna hijau. Naik ke tenggorokan itu biru, baru ke cakra mata ketiga yaitu indigo warnanya nila,” ucap Ustadz Faizar.
Letak cakra indigo tersebut berada di tengah-tengah antara kedua mata atau kedua alis. Cakra tersebut kemudian sering disebut mata batin oleh sekelompok orang yang mengaku dirinya sebagai indigo. Selain itu, ada pula cakra yang paling atas cakra ajna berwarna ungu dan terakhir ada cakra yang berwarna putih.
Lebih lanjut dia menyebut bahwa banyak orang yang hanya memahami indigo dalam sisi interdimensional. Ini adalah anak-anak yang bisa berhubungan langsung dengan makhluk antar dimensi atau entitas astral. Dengan kata lain, entitas astral tersebut adalah golongan bangsa jin dan bahkan banyak orang yang mengaku sering berkomunikasi dengan mereka.
“Bahkan ada yang ngeklaim dirinya itu bisa berinteraksi dengan roh-roh orang yang sudah meninggal. Kemudian diwawancarai ‘kenapa kok meninggal?’, ‘kenapa kok bunuh diri?’, ‘kenapa kecelakaan?’, ‘kejadiannya bagaimana’. Itu versi mereka, kalo kita jelas itu gak benar yang semacam itu,” jelasnya.
Ia kemudian membuat sebuah buku lantaran merasa prihatin dengan akidah umat manusia zaman sekarang. Terlebih saat ini ada banyak anak muda yang terobsesi dengan ruh orang yang sudah meninggal bisa diajak bicara. Hal itu ternyata bertentangan dengan prinsip-prinsip dalam Al Quran.
Selaku kaum muslimin, Ustadz Faizar memiliki kewajiban dalam mengingatkan kepada saudara seagama supaya tidak mempercayai hal tersebut. Ia menegaskan jangan meyakini konsep reinkarnasi atau penjelajah waktu karena ini tidak termasuk ke dalam akidah umat Islam.
Anak indigo menurut Islam dengan Kreativitas dan Potensi
Dalam ajaran Islam, setiap individu dianggap memiliki potensi unik yang diberikan Allah. Anak indigo yang memiliki kecerdasan dan kreativitas luar biasa dapat dianggap sebagai pemberian khusus. Namun, Islam juga mengajarkan untuk mengembangkan potensi tersebut dalam kerangka norma dan nilai-nilai agama.
Pengakuan Cristiano Ronaldo Ingin Masuk Islam
Technews.otoinfo.id | Dalam keramaian kehidupan modern, kita sering kali mendengar istilah “anak indigo.” Namun, bagaimana pandangan Islam terhadap fenomena ini? Mari kita jelajahi penjelasan lengkap tentang anak indigo menurut Islam.
Anak indigo adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan anak-anak yang diyakini memiliki karakteristik khusus, seperti kepekaan emosional yang tinggi, kreativitas yang luar biasa, dan kecerdasan yang melebihi rata-rata. Dalam perspektif Islam, pandangan terhadap fenomena ini menjadi kompleks. Adapun penjelasan lengkapnya ada di bawah ini:
Megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo ingin masuk islam. Hal itu diungkapkan langsung oleh mantan kiper Al Nassr, Waleed Abdullah.
Banyak yang mengatakan, mimpi adalah bunga tidur. Terkadang kita merasa bingung mengartikan sebuah mimpi. Apakah mimpi hanya bunga tidur, atau memiliki arti tersendiri?
Mari kita bahas lebih dalam mengenai mimpi menurut anak indigo.
Mimpi bagi seorang anak indigo, tentunya memiliki banyak arti tersendiri. Menjadi seorang anak indigo, memang lebih memudahkan kita untuk menerka apakah sebuah mimpi memiliki arti, atau hanya mimpi biasa saja. Dalam mengetahui sebuah mimpi yang mempunyai arti, biasanya diperlukan intuisi yang kuat. Apa itu intuisi, sudah pernah kita bahas di pembahasan sebelumnya mengenai indera keenam. Seorang anak indigo, memiliki kepekaan yang lebih dari pada seorang manusia biasa. Untuk itu anak indigo akan lebih mudah memahami maksud dari sebuah mimpi.
Mimpi yang tidak memiliki arti
Biasanya mimpi yang tidak memiliki arti ini, terjadi ketika kita merasa terpikirkan oleh sesuatu. Misalnya kita merindukan seseorang, sehingga kita bermimpi bertemu dengannya. Sebelum tidur, kita memikirkannya atau dalam satu hari kita memikirkannya lebih dari 3 kali. Itu berarti otak kita mengingat terus seseorang tersebut, sehingga membawanya kedalam mimpi.
Namun ada juga mimpi yang tidak memiliki arti, ketika kita memimpikan sesuatu namun, kita tidak dapat mengingatnya sangat detail. Kita mencoba mengingatnya, namun tetap tidak dapat mengingat mimpi tersebut.
Mimpi yang memiliki arti
Mimpi yang memiliki arti ini, memiliki banyak kategori. Misalnya kita memimpikan saudara yang sudah meninggal. Didalam mimpi, ia memberitahukan sebuah pesan, atau mengucap salam perpisahan. Biasanya mimpi tersebut, memang memiliki arti.
-Yang kedua mimpi pertanda buruk dan pertanda baik. Misalnya dalam mimpi kamu bertemu dengan seseorang yang mengatakan hal baik, atau memberikan sesuatu yang baik. Tetapi bisa juga kita mendapat mimpi buruk, setelah bangun kita akan sangat terpikirkan oleh mimpi buruk tersebut. Ini yang dinamakan kepekaan, terkadang kita diberitahu bahaya atau pertanda buruk, oleh leluhur, roh penjaga kita, sosok yang melindungi kita, atau bahkan jin jahat yang mencoba menakut-nakuti kita.
-Mimpi yang selalu di ingat, nah biasanya setelah bermimpi. Dalam sehari-hari kita akan mengingat terus kejadian di mimpi itu. Seperti sesuatu hal yang tidak bisa kita lupakan, ini bisa jadi sebuah mimpi yang memiliki arti.
Mimpi dalam arti kebalikannya
banyak orang berpendapat jika kita bermimpi, maka itu adalah kebalikan yang akan terjadi di dunia nyata. Misalnya bermimpi baik, berarti akan mendapat hal buruk. Entah bagaimana harus percaya, kita pasti sering bermimpi bertemu doi, tetapi hanya saling diam. Atau terjadi pertengkaran, dan bahkan melihat doi selingkuh. Didunia nyata, ternyata hubungan kalian dengan doi baik-baik saja. namun tetap saja membuat kita terpikirkan atas mimpi tersebut. Karena kita tidak akan pernah tahu, niat jahat dan niat baik seseorang. So buat kamu yang percaya mimpi terbalik, silahkan, dan yang gak percaya, no problem juga. Karena saya juga masih percaya gak percaya sih,,
ANAK INDIGO atau disebut juga dengan istilah Extra Sensory Perception (ESP) menyebabkan si anak ini akan berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Anak indigo mempunyai kemampuan lebih dalam mempersepsi hal-hal yang ada di sekitarnya.
Kondisi itu membuat anak indigo atau orang dewasa indigo konon seolah-olah dapat melihat sesuatu yang tak terlihat atau ghaib, meramal atau seakan bisa melihat masa depan.
Baca Juga: Arab Saudi Bakal Deportasi Ekspatriat Gunakan Stempel Haji Palsu
Misalnya, ketika seorang indigo mengatakan bahwa hujan akan turun. Itu karena ia memiliki kepekaan tinggi terhadap kelembapan udara, tiupan angin, dan sebagainya.
ESP mengacu pada kemampuan mengirim dan menerima info tanpa menggunakan panca indera. Hal tersebut di masyarakat mungkin dikenal dengan istilah indera keenam.
Seperti membaca pikiran atau perasaan, pada dasarnya menangkap gelombang informasi. Meskipun sebetulnya semua orang bisa punya kemampuan itu, hanya ada yang diasah, ada yang tidak.
Sebagian psikolog berpendapat, kemampuan perseptual anak indigo memungkinkan mereka lebih peka terhadap makhluk atau hal-hal yang tidak tertangkap oleh mata biasa.
Istilah indigo ini muncul tahun 80-an, hingga saat ini masih tergolong pseudo science, konsepnya belum diterima secara umum.
Bagaimana Islam memandang Fenomena Anak Indigo?
Taufik Ginanjar dalam laman resmi Persatuan Islam (Persisi) menyebutkan, dalam memandang suatu fenomena, setiap muslim wajib berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits Shohih. Pertama, Al-Quran dan Hadits adalah kebenaran mutlak. Kedua, ilmu pengetahuan dan sains selalu membuktikan kebenaran Al-Quran tersebut.
Baca Juga: Dikabarkan Terpapar Covid-19, Ustaz Abdul Somad: Jin Kafir, Hantu dan Setan Pun Berkomentar
Disebutkan dalam Al-Quran bahwa pada prinsipnya tak ada manusia atau makhluk lainnya (jin) yang bisa mengakses apalagi mengetahui secara detail tentang hal-hal atau perkara ghaib.
“(Dialah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu”. (Q.S. Al-Jin:26)
Jika ada anak memiliki kemampuan Indigo, maka itu bagian dari ujian bagi anak dan orangtuanya. Jika salah menyikapinya, bisa membahayakan aqidah.
Sebagai sebuah fenomena, tak boleh kita terjebak dalam mempercayai atau mengaminkan hal-hal yang disampaikan oleh orang Indigo tentang ramalan, hal-hal yang berbau kemusyrikan, dll.
Baca Juga: Sholat Idul Adha dan Kurban di Masjid Istiqlal Masih dalam Perencanaan
Harusnya kita senantiasa fokus kepada kemahabesaran Allah. Kemampuan Indigo ternyata pernah disebutkan dalam Al-Quran.
Indigo bisa bersifat Karunia, Ditandai dengan Orientasi Tauhidullah
Kemampuan Indigo dikaruniakan hanya kepada hamba-hamba Allah yang shaleh dan mereka membuat orang atau manusia lainnya semakin bertauhid dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Seperti terjadi pada Nabi Khidir AS yang memperoleh pengetahuan (seperti ilham atau intuisi) dari Allah tanpa proses belajar seperti manusia umumnya.
“Maka mereka berdua (Nabi Musa dan pembantunya) mendapatkan seorang hamba dari hamba-hamba Kami (yaitu nabi khidir), yang telah Kami anugrahi rohmat dan telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami". (QS. Al-Kahfi: 65)
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Waspada Saat Indigo Mengancam Aqidah
Terkait dengan perkara ghaib, mesti informasinya ada dan bersumber dari nash Quran ataupun Hadits, maka sikap kita mesti waspada saat orang dengan kemampuan Indigo, menginformasikan hal-hal yang tak ada di kedua nash itu. Sebab urusannya berat, karena ini bisa masuk urusan aqidah.
Terkecuali jika anak Indigo menginformasikan gejala sakit dalam tubuh, yang dia tahu lewat kepekaan sensorinya, serta tak ada unsur yang membahayakan aqidah, hal tersebut masih bisa diterima.
Indigo bisa menjadi jalan bagi setan untuk merusak Aqidah Manusia.
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan –kepada keduanya–‘ auratnya. Sesungguhnya, ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya, Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf: 27).
Cara terbaik menyikapi anak Indigo adalah mengarahkan anak tersebut untuk senantiasa taqarrub kepada Allah. Kuatkan keimannya kepada Allah SWT.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
LAZ Al Hilal, Bandung – Bagaimana Islam memandang Fenomena Anak Indigo?Dalam memandang suatu fenomena, setiap muslim wajib berpedoman kepada Al-Quran dan Hadits Shohih. Pertama, Al-Quran dan Hadits adalah kebenaran mutlak. Kedua, ilmu pengetahuan dan sains selalu membuktikan kebenaran Al-Quran tersebut.
Disebutkan dalam Al-Quran bahwa pada prinsipnya tak ada manusia atau makhluk lainnya (jin) yang bisa mengakses apalagi mengetahui secara detail tentang hal-hal atau perkara ghaib.
Allah SWT berfirman:“(Dialah Rabb) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu”. (Q.S. Al-Jin:26)
Jika ada anak memiliki kemampuan Indigo / Extra Sensory Perception (ESP), maka itu bagian dari ujian bagi anak dan orangtuanya.
Jika salah menyikapinya, bisa membahayakan aqidah.
Sebagai sebuah fenomena, tak boleh kita terjebak dalam mempercayai atau mengaminkan hal-hal yang disampaikan oleh orang Indigo tentang ramalan, hal-hal yang berbau kemusyrikan, dll.
Harusnya kita senantiasa fokus kepada kemahabesaran Allah. Kemampuan Indigo ternyata pernah disebutkan dalam Al-Quran.
Indigo bisa bersifat Karunia, Ditandai dengan Orientasi Tauhidullah
Kemampuan Indigo dikaruniakan hanya kepada hamba-hamba Allah yang shaleh dan mereka membuat orang atau manusia lainnya semakin bertauhid dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Seperti terjadi pada Nabi Khidir AS yang memperoleh pengetahuan (seperti ilham atau intuisi) dari Allah tanpa proses belajar seperti manusia umumnya.
“Maka mereka berdua (Nabi Musa dan pembantunya) mendapatkan seorang hamba dari hamba-hamba Kami (yaitu nabi khidir), yang telah Kami anugrahi rohmat dan telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami”. (QS. Al-Kahfi: 65)
Waspada Saat Indigo Mengancam Aqidah
Terkait dengan perkara ghaib, mesti informasinya ada dan bersumber dari nash Quran ataupun Hadits, maka sikap kita mesti waspada saat orang dengan kemampuan Indigo, menginformasikan hal-hal yang tak ada di kedua nash itu.
Sebab urusannya berat, karena ini bisa masuk urusan aqidah.
Terkecuali jika anak Indigo menginformasikan gejala sakit dalam tubuh, yang dia tahu lewat kepekaan sensorinya, serta tak ada unsur yang membahayakan aqidah, hal tersebut masih bisa diterima.
Indigo bisa menjadi jalan bagi setan untuk merusak Aqidah Manusia.
“Wahai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan, sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu-bapakmu dari surga; ia menanggalkan pakaiannya dari keduanya untuk memperlihatkan –kepada keduanya–‘ auratnya. Sesungguhnya, ia (iblis/setan) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang (di sana) kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya, Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-A’raf: 27).
Cara terbaik menyikapi anak Indigo adalah mengarahkan anak tersebut untuk senantiasa taqarrub kepada Allah. Kuatkan keimannya kepada Allah SWT.
Dijelaskan oleh dr. Sara Elise Wijono, M. Res, istilah indigo tidak masuk ke dalam ranah medis. Pasalnya, kondisi tersebut tidak memiliki standar medis, juga tidak ada standar diagnosisnya.
“Dalam dunia medis, istilah indigo tidak dikenal. Sebab, tidak ada alat atau prosedur medis yang dapat membuktikan kebenaran mengenai kondisi tersebut,” ucap dr. Sara.
Artikel Lainnya: Ini Alasan Menakuti-nakuti Anak agar Bisa Disiplin Tidak Disarankan!
Kendati demikian, ranah psikologi rupanya memiliki pendapat yang berbeda mengenai anak indigo.
Berdasarkan Ikhsan Bella Persada,M.Psi., Psikolog, istilah indigo disebut sebagai gifted atau berkat apabila landasan ilmunya adalah psikologi.
“Anak indigo sangat sensitif. Namun, sensitif yang dimaksud di sini bukanlah emosinya, tetapi lebih ke peka terhadap hal-hal yang ada di dalam diri dan sekitarnya,” kata Ikhsan.
“Kondisi tersebut membuat anak indigo lebih mudah mengembangkan imajinasi, berinovasi (berpikir kreatif), dan berintuisi,” sambungnya.
Merujuk psychology today, anak Indigo dianggap sebagai seseorang yang sangat cerdas. Namun, mereka cenderung bermasalah dengan hal-hal yang berkaitan dengan otoritas. Anak indigo pun sering bermasalah saat berurusan dengan orang lain.
Tidak hanya itu, anak indigo disebut pula memiliki kelebihan atau bakat yang tidak dapat dijelaskan oleh nalar. Jadi, percaya atau tidak, ilmu psikologis mengakui adanya kemampuan pada anak indigo.
Dijelaskan oleh dr. Sara Elise Wijono, M. Res, istilah indigo tidak masuk ke dalam ranah medis. Pasalnya, kondisi tersebut tidak memiliki standar medis, juga tidak ada standar diagnosisnya.
“Dalam dunia medis, istilah indigo tidak dikenal. Sebab, tidak ada alat atau prosedur medis yang dapat membuktikan kebenaran mengenai kondisi tersebut,” ucap dr. Sara.
Artikel Lainnya: Ini Alasan Menakuti-nakuti Anak agar Bisa Disiplin Tidak Disarankan!
Kendati demikian, ranah psikologi rupanya memiliki pendapat yang berbeda mengenai anak indigo.
Berdasarkan Ikhsan Bella Persada,M.Psi., Psikolog, istilah indigo disebut sebagai gifted atau berkat apabila landasan ilmunya adalah psikologi.
“Anak indigo sangat sensitif. Namun, sensitif yang dimaksud di sini bukanlah emosinya, tetapi lebih ke peka terhadap hal-hal yang ada di dalam diri dan sekitarnya,” kata Ikhsan.
“Kondisi tersebut membuat anak indigo lebih mudah mengembangkan imajinasi, berinovasi (berpikir kreatif), dan berintuisi,” sambungnya.
Merujuk psychology today, anak Indigo dianggap sebagai seseorang yang sangat cerdas. Namun, mereka cenderung bermasalah dengan hal-hal yang berkaitan dengan otoritas. Anak indigo pun sering bermasalah saat berurusan dengan orang lain.
Tidak hanya itu, anak indigo disebut pula memiliki kelebihan atau bakat yang tidak dapat dijelaskan oleh nalar. Jadi, percaya atau tidak, ilmu psikologis mengakui adanya kemampuan pada anak indigo.
Pengakuan Cristiano Ronaldo Ingin Masuk Islam
Megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo ingin masuk islam. Hal itu diungkapkan langsung oleh mantan kiper Al Nassr, Waleed Abdullah.
Anak indigo menurut Islam Terkait Kepekaan Terhadap Energi Spiritual
Menurut Islam, setiap manusia memiliki hubungan dengan dunia metafisika. Anak indigo, dengan kepekaan emosional yang tinggi, diyakini lebih mampu merasakan energi spiritual di sekitar mereka. Ini dapat dihubungkan dengan konsep kehadiran malaikat dan pengaruh positif atau negatif yang dapat dirasakan oleh manusia.
Anak indigo menurut Islam terkait Tantangan dan Tanggung Jawab
Anak indigo mungkin menghadapi tantangan tertentu dalam mengelola kepekaan dan kecerdasan mereka. Dalam Islam, setiap individu diuji sesuai dengan kapasitas dan potensinya. Oleh karena itu, anak indigo diharapkan untuk menggunakan karunia mereka dengan bertanggung jawab dan selaras dengan ajaran agama.
Pandangan Islam Terhadap Anak Indigo Menurut Ustadz Faizar
Rabu, 27 Juli 2022 - 15:23 WIB
VIVA Lifestyle – Belakangan ini banyak sekali yang menghubungan beberapa kejadian dengan kemampuan indigo menerawang hal gaib atau bahkan meramal peristiwa yang akan datang. Mulai dari musibah yang terjadi kepada figur publik, sampai peristiwa bencana yang terjadi belakangan ini. Sampai akhirnya banyak orang yang penasaran tentang indigo menurut Islam.
Ustadz Muhammad Faizar saat hadir dalam podcast Cerita Untungs menjelaskan apa yang dimaksud dengan indigo. Menurut dia, kata indigo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti warna nila, biru gelap, atau ungu. Warna tersebut sebetulnya adalah warna cakra yang menurut kepercayaan orang indigo di tubuh manusia ada tujuh cakra.
“Paling bawah warnanya merah letaknya ada di antara, maaf, kemaluan dan lubang dubur. Kemudian yang ada di bawah pusar itu oren warnanya jingga. Kemudian diatasnya lagi kuning. Kemudian di dada itu warna hijau. Naik ke tenggorokan itu biru, baru ke cakra mata ketiga yaitu indigo warnanya nila,” ucap Ustadz Faizar.
Letak cakra indigo tersebut berada di tengah-tengah antara kedua mata atau kedua alis. Cakra tersebut kemudian sering disebut mata batin oleh sekelompok orang yang mengaku dirinya sebagai indigo. Selain itu, ada pula cakra yang paling atas cakra ajna berwarna ungu dan terakhir ada cakra yang berwarna putih.
Lebih lanjut dia menyebut bahwa banyak orang yang hanya memahami indigo dalam sisi interdimensional. Ini adalah anak-anak yang bisa berhubungan langsung dengan makhluk antar dimensi atau entitas astral. Dengan kata lain, entitas astral tersebut adalah golongan bangsa jin dan bahkan banyak orang yang mengaku sering berkomunikasi dengan mereka.
“Bahkan ada yang ngeklaim dirinya itu bisa berinteraksi dengan roh-roh orang yang sudah meninggal. Kemudian diwawancarai ‘kenapa kok meninggal?’, ‘kenapa kok bunuh diri?’, ‘kenapa kecelakaan?’, ‘kejadiannya bagaimana’. Itu versi mereka, kalo kita jelas itu gak benar yang semacam itu,” jelasnya.
Ia kemudian membuat sebuah buku lantaran merasa prihatin dengan akidah umat manusia zaman sekarang. Terlebih saat ini ada banyak anak muda yang terobsesi dengan ruh orang yang sudah meninggal bisa diajak bicara. Hal itu ternyata bertentangan dengan prinsip-prinsip dalam Al Quran.
Selaku kaum muslimin, Ustadz Faizar memiliki kewajiban dalam mengingatkan kepada saudara seagama supaya tidak mempercayai hal tersebut. Ia menegaskan jangan meyakini konsep reinkarnasi atau penjelajah waktu karena ini tidak termasuk ke dalam akidah umat Islam.